BALIKPAPAN, kaltimonline.com-Guna memastikan pemenuhan kebutuhan bahan bakar elpiji bagi masyarakat yang membutuhkan, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Sub Holding Commercial & Trading menambah titik suplai di Kaltim. Penambahan titik suplai ini ditujukan untuk meningkatkan ketahanan bahan bakar untuk produk elpiji 3 Kg.
Tercatat sejak Sabtu, 11 September 2021, titik suplai tambahan yakni SPBE PT Mashud Bersaudara Internasional, Kutai Kartanegara telah resmi menyuplai elpiji bulk (curah) ke SPBE lain menggunakan mobil pengangkut elpiji atau skidtank. “SPBE yang mendapat pasokan dari titik suplai PT Mashud Bersaudara Internasional yaitu SPBE PT Sangkulirang Energi Utama, PT Anugrah Cahaya Gemilang Sejahtera, dan PT Barokah Energi Perkasa. Dari ketiga SPBE tersebut kemudian produk elpiji 3 Kg akan dikemas ke dalam tabung dan disalurkan ke masyarakat,” ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Kalimantan, Susanto August Satria dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Rabu (15/9/2021).
Di sisi lain, Sales Area Manager Kaltim dan Kaltara Gusti Anggara menerangkan secara bertahap Pertamina akan menambah jumlah skidtank yang mengisi di titik suplai tambahan tersebut, guna mempercepat penyaluran bahan bakar kepada masyarakat. “Saat ini terdapat tiga unit skidtank yang sudah resmi melakukan pengisian di titik suplai tersebut, ke depannya secara bertahap kami akan melakukan penambahan hingga delapan unit skidtank,” tutur Gusti.
Dengan beroperasinya titik suplai tambahan tersebut, Pertamina mampu meningkatkan ketahanan stok elpiji 3Kg dari semula 3,6 hari kini mampu bertahan menjadi 5,4 hari. Diharapkan penambahan titik suplai ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat miskin akan bahan bakar elpiji 3 Kg dengan lebih baik.
Terkait konsumsi elpiji Pertamina mengajak masyarakat yang mampu agar beralih menggunakan Bright Gas 5,5 Kg atau 12 Kg non subsidi. Pasalnya, menurut ketentuan bahwa elpiji 3 Kg hanya diperuntukkan untuk masyarakat miskin. “Dengan membeli Bright Gas non subsidi, setidaknya masyarakat mampu telah membantu masyarakat miskin secara tidak langsung,” ajak Gusti. (*)