Dinas Perdagangan Menggelar Pasar Murah di Pasar Inpres Kebun Sayur

BALIKPAPAN,kaltimonline.com – Pemerintah Kota Balikpapan menggelar pasar murah di halaman Pasar Inpres Kebun Sayur. Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Selasa (10/12/2024).

Kepala Dinas Perdagangan ,Haemusri mengaku, kegiatan ini merupakan pasar murah ke-13 dari oleh Dinas Perdagangan Balikpapan sepanjang tahun 2024. Pasar murah berlangsung selama empat hari, mulai 10 hingga 13 Desember. Dengan fokus di Kecamatan Balikpapan Barat sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.

“Kegiatan ini mendapat dukungan oleh Bank Indonesia, Pertamina Patraniaga, Bulog, dan para distributor. Kami selalu berkolaborasi dalam momen seperti ini untuk mengendalikan inflasi, khususnya pada Desember dan Januari,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri.

Pasar murah ini memberikan subsidi harga untuk berbagai kebutuhan pokok. Contohnya, harga beras SPHP yang biasanya Rp65.500, di pasar murah ini hanya Rp58.000. Pemerintah dan mitra penyelenggara menanggung selisih harga tersebut.

“Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi dengan membeli dagangan yang telah tersalurkan oleh para distributor. Semua harga di pasar murah ini sudah subsidi, baik dari pemerintah, Bank Indonesia, maupun Bulog,” tambah Haemusri.

Kegiatan ini juga bertujuan memberdayakan para distributor agar ikut serta dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
Sementara itu, Pemkot Balikpapan memastikan stok pangan di Kota Balikpapan tetap tersedia dan aman menjelang akhit tahun 2024. Pasalnya, disetiap akhir tahun menjelang natal dan tahun baru (Nataru), dimana
harga kebutuhan pokok bisa mulai merangkak naik.

Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, ST, MT mengatakan, saat ini Pemkot Balikpaapan memastikan stok pangan di kota dalam kondisi aman menjelang akhir tahun 2024. Namun, evaluasi lebih rinci akan dilakukan dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada awal Desember mendatangyang melibatkan Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perdagangan, Dinas Pangan, dan Bagian Ekonomi.

“Kondisi stok pangan aman sejauh ini masih aman. Rilis resmi akan kami sampaikan setelah rapat TPID. Biasanya, kita akan membahas apakah ada perubahan signifikan atau tidak,” ujarnya.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *