Walikota Sorot Klaster Migas, Pertamina Perketat Prokes Covid-19

BALIKPAPAN,kaltimonline.com-Terkait, Surat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor 300/269/Pem tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pertamina memastikan telah menerapkan prosedur protokol kesehatan secara ketat. Tidak terkecuali operasional kilang di Subholding Refining & Petrochemical. Bahkan sejak awal pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“PT KPB (Kilang Pertamina Balikpapan) telah menerapkan pola kerja WFH (Work From Home/Kerja dari Rumah) sampai dengan 75 persen untuk pekerja kantor dan administrasi. Juga menetapkan jumlah pekerja seminimal mungkin untuk mengelola proyek,” kata SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga : 

Klaster Migas Tinggi, Walikota Balikpapan

 


Bahkan Direktur Utama PT KPB Narendra Widjajanto dan Direktur Pengembangan, Djoko Koen Soewito, telah bertemu Wali Kota Balikpapan untuk menjelaskan program protokol kesehatan yang diterapkan.

PT KPB memperketat implementasi protokol Covid-19 diantaranya dengan disinfeksi rutin seluruh area kerja, inspeksi rutin ke seluruh area proyek untuk memastikan penerapan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi aktivitas).
Termasuk menerapkan WFH sampai dengan 75 persen, penegakan aturan protokol pekerja baru dan riwayat perjalanan, serta penegakan disiplin dan sanksi bagi pelanggaran protokol.

“Bahkan kami sedang mengampanyekan dan menjalankan gerakan donor plasma konvalesen Pertamina untuk Indonesia,” sebutnya.

Sementara itu Direktur Pengembangan PT KPB, Djoko Koen Soewito menyampaikan, pihaknya mengupayakan alat pendeteksi dini Covid-19 yang hasilnya bisa lebih cepat seperti Gen-nose dari UGM.

“Kecepatan deteksi ini sangat dibutuhkan untuk kelancaran pengerjaan proyek RDMP,” imbuh Koen.

Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyoroti dan menghubungi Komisaris Utama PT Pertamina karena perusahaan pelat merah itu menjadi salah satu penyumbang kasus Covid-19 terbanyak dari klaster pekerja migas.

“Melalui WA (Whatsapp) Saya minta dukungan Bapak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), agar penanganan protokol kesehatan di grup Pertamina lebih diperketat lagi,” kata Rizal Effendi pada 1 Februari 2021 lalu.

Dirinya turut meminta dukungan agar Rumah Sakit Pertamina Balikpapan sebagai fasilitas kesehatan rujukan pasien Covid-19 diperkuat.

“Baik menyangkut daya tampung maupun dari segi peralatan dan tenaga kesehatan,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *