BALIKPAPAN, kaltimonline.com – Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan perusahaan bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian di masyarakat. Pelaksanaan program dilaksanakan dengan melalui beberapa tahapan diantaranya perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
Untuk memastikan pelaksanaan program dilapangan sesuai dengan apa yang direncanakan, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi program CSR di Gedung Banua Patra (Selasa, 27/09). Kegiatan ini dihadiri oleh 5 kelompok mitra binaan KPI Unit Balikpapan dan beberapa pemangku kepentingan.
Kelima kelompok itu yaitu pengelolaan sampah terpadu di Kelurahan Margasari, program Mariojela (Margasari Olah Jelantah) di Kelurahan Margasari, program Kampung Siaga Bencana Kelurahan Margasari, program Kampung Siaga Bencana Kelurahan Baru Tengah serta Program Pertanian dan Peternakan Terintegrasi dengan BSF di Kelurahan Karang Joang.
“Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan suatu bagian penting dalam proses pelaksanaan program CSR Pertamina. Berbagai indikator program dapat dikatakan berhasil atau tidak, akan diketahui melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini,” kata Area Manager Communication, Relations PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin.
Kegiatan ini juga menjadi wadah antara kelompok Program CSR binaan PT KPI Unit Balikpapan dengan para pemangku kepentingan untuk saling memberikan harapan dan masukan. Pemangku kepentingan yang terlibat diantaranya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan, perwakilan Kecamatan Balikpapan Barat, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, perwakilan Dinas Sosial Kota Balikpapan, perwakilan BLK Kalimantan Timur serta Lurah Baru Tengah dan Lurah Margasari.
“Kegiatan yang dilaksanakan di Banua Patra ini selain menjadi ajang pelaporan implementasi Program Kerja Tahun 2022 dan juga membuka peluang agar mitra binaan Pertamina berkesempatan untuk menerima masukan dan saran serta ide inovasi yang lahir dari sesi diskusi dengan para pemangku kepentingan,” jelas Chandra.
Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, Chandra berharap mitra binaan Pertamina dapat semakin tumbuh dan berkembang. “Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada para kelompok binaan kami agar dapat bekerjasama dengan para pemangku kepentingan yang terkait. Harapannya setiap kendala atau hambatan yang saat ini masih ada di masing-masing program dapat menemukan jalan keluar melalui diskusi siang ini” kata Chandra.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Silvi Rahmadina menyampaikan antusiasnya mengikuti kegiatan tersebut terutama karena dapat bertemu langsung dengan perwakilan Kelompok Kampung Siaga Bencana.
“Saya sangat mengapresiasi munculnya Program Kampung Siaga Bencana yang sejalan dengan program BPBD yaitu Kampung Tangguh Bencana. Kedepan kami harap dapat berkolaborasi agar bisa menciptakan masyarakat yang siaga terhadap bencana dan mitigasinya,” tutupnya.