Warga Terinfeksi Covid-19 Meningkat, RSKD Balikpapan Tak Sanggup Tampung Pasien

BALIKPAPAN, kaltimonline.com-Ruang perawatan rumah sakit rujukan utama pasien Covid-19, Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan sudah tak mampu lagi menampung pasien. Akibatnya, sejumlah pasien positif baru terpaksa sementara dilakukan perawatan di UGD.  Direktur Utama RSKD Balikpapan Edi Iskandar mengatakan, ruang isolasi di RSKD memiliki 150 tempat tidur dan ICU 17 tempat tidur. Semuanya terisi penuh. Sehingga ada sekitar 20 pasien yang menunggu di UGD.

“Dirawat apa adanya. Mereka tidak bisa masuk ke rawat inap dan ICU. Kalau ruangan sudah kosong baru mereka bisa masuk,” katanya.

Tingginya kasus positif Covid-19 di Kota Balikpapan dalam beberapa minggu terakhir jadi penyebab.
Meski dirawat di UGD, Edi memastikan jika tidak mengganggu pasien umum. Mereka dipisah untuk menghindari penularan.

“Antara pasien umum dan Covid-19 dipisah. Tapi tidak standar kalau pasien Covid-19 di UGD, mestinya untuk pasien Covid itu runagan tertutup. Apalagi pasien Covid-19 pasien yang menular,” ungkapnya.

Menyikapi kondisi itu, pihaknya menambah 2 tempat tidur setiap ruangan. Sehingga, dari yang awalnya 4 tempat tidur menjadi 6 tempat tidur setiap ruangan. “Konsekuensinya perawatan pasien jadi agak rapat,” akunya.

Pihaknya juga mengajukan ke Gubernur Kaltim Isran Noor untuk memanfaatkan gedung Radio Terapi sebagai ruang ICU tambahan untuk pasien Covid-19.

“Gedung itu selesai pembangunannya pada bulan Februari 2021 ini. Kebetulan lantai 2 dan 3 belum dipakai. kita mau mengajukan supaya dikonversi menjadi ICU Covid-19 tambahan,” pungkasnya.

Tak Menerima Pasien Covid-19 Rujukan

RSKD Balikpapan juga tidak menerima pasien rujukan Covid-19, karena sudah penuh.

Sebanyak 142 ruang  tidur untuk menangani pasien Covid-19 semuanya telah terisi.
“Ini harus kita waspadai, karena Kanudjoso sebagai rumah sakit rujukan utama kita juga sudah tidak mampu menampung,” terang Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Saat ini pihak RSKD sedang mengajukan ke Gubernur Kaltim untuk penambahan ruangan atau tempat tidur.

“Sudah mengajukan ke bapak Gubernur. Karena ruangan yang ada sudah tidak mampu lagi mengisi,” tuturnya.

Rizal menambahkan, 11 rumah sakit di Kota Balikpapan yang menangani pasien Covid-19 memiliki 453 tempat tidur. Saat ini keterisian sudah 426.

“Untuk ICU juga hanya menyisakan tiga tempat tidur. Itu pun untuk bayi dan anak-anak saja,” pungkasnya.(nok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *